Wednesday, September 24, 2014
Apa Itu Fake Anime Fans ? Apakah Kalian Juga Salah Satunya ?
Segala sesuatu yang diminati di dunia ini entah itu sesuatu yang nyata atau pun sesuatu yang tidak nyata, pasti memiliki penggemar. Dalam dunia anime dan manga, sebutan untuk para penggemar itu beragam dari hanya sekedar fans biasa hingga yang paling ekstrim yaitu nijikon. Tentunya istilah-istilah tersebut sudah sering kalian dengar, tapi bagaimana dengan istilah "fake" anime fans (penggemar anime palsu) ?
Bagaimana seorang penggemar anime dikatakan palsu ? Sebenarnya bahasan ini bukanlah sesuatu yang baru untuk dibahas (setidaknya untuk fans anime di luar Indonesia). Tapi tentu cukup menarik untuk dijadikan sebagai informasi mengenai isu-isu ataupun sesuatu yang pernah terjadi dalam dunia anime dan manga.
Apa dan seperti apa fake anime fans ? Berdasarkan informasi yang didapatkan, terdapat beberapa arti berbeda :
1.Seseorang yang menyembunyikan atau tidak menunjukkan ketertarikannya pada anime dan manga dalam bergaul dengan orang-orang sekitar.
2.Seseorang yang baru hanya atau hanya menonton atau menyukai satu atau beberapa judul anime saja (biasanya anime mainstream) lalu menganggap diri mereka hebat dan tidak jarang menyebut diri mereka otaku.
3.Seseorang yang berpura-pura menyukai anime.
Apa yang salah dengan menyembunyikan sesuatu yang disukai ditengah-tengah orang yang tidak menyukai apa yang kita sukai ? Walaupun kadang-kadang terganggu dengan orang-orang yang sering menyebut dirinya otaku dengan bangganya, itu adalah pilihan dan selama tidak mengganggu tidak menjadi masalah.
Sumber lain bahkan menuliskan perbedaan antara real dengan fake anime fans :
Real anime lovers : Tahu setidaknya lebih dari 10 seri.
Fake anime lovers : Hanya tahu Naruto (red : atau mungkin anime-anime mainstream).
Real anime lovers : Belajar tentang (bahasa) Jepang dari menonton anime
Fake anime lovers : Tidak berkeinginan belajar tentang (bahasa) Jepang lebih jauh.
Real anime lovers : Diam-diam berkencan dengan salah satu karakter anime.
Fake anime lovers : Bahkan tidak tahu nama-nama karakter !
Real anime lovers : Tahu hampir 10 lirik lagu pembuka anime dalam bahasa Jepang.
Fake anime lovers : Tidak akan apa-apa bahkan jika tidak mendengarkan lagu anime.
Real anime lovers : Memiliki minimal 1 manga.
Fake anime lovers : Mengatakan mereka memiliki manga lebih banyak darimu.
Real anime lovers : Terlahir untuk menyukai anime.
Fake anime lovers : Mengatakan menyukai anime untuk seluruh hidup mereka.
Real anime lovers : Menangis ketika ada karakter mati.
Fake anime lovers : Berpikir acara yang kamu tonton aneh
Real anime lovers : Akan berkomentar, suka dan repost.
Fake anime lovers : Hanya membaca.
Terdapat pengertian lain mengenai seperti apa seseorang yang merupakan real anime fans :
1.Seseorang yang hanya akan menonton versi asli dari animasi itu dan tidak akan melihatnya dalam bahasa lain atau dub (biasanya dengan subtitle). Mereka membanggakan diri dengan anime import mereka dari Jepang dan tidak akan pernah membeli anime dari distributer nasional mereka. Mereka menyebut diri mereka sebagai penggemar anime dan "true" otaku.
2.Seseorang yang menyukai banyak anime yang berbeda. Orang ini akan menonton kedua versi anime (versi dubbed dan original). Mereka akan menonton anime yang mereka sukai bahkan jika tidak ada orang lain yang menyukainya. Mereka jarang menyebut diri mereka sebagai penggemar anime (real) karena tampak egois dan mereka biasanya tidak sombong.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagaimana cara kalian menanggapi artikel ini ? Tentu Japanifo sarankan agar tidak terlalu serius dalam menyikapinya. Entah dari mana asal istilah ini berasal tapi yang pasti istilah fake anime fans ini terlalu berlebihan.
Jika dilihat semata-mata dari artinya, penulis Japanifo sendiri cenderung termasuk fake anime fans. Kira-kira kalian masuk real atau fake anime fans ? Jangan ragu untuk memberikan tanggapan.
Sumber :
animeforum
gaiaonline
narutobase
urbandictionary
0 komentar:
Post a Comment
Share ya!